Tidak sedikit orang yang menghindari minum susu karena alasan kesehatan atau ingin menurunkan berat badan. Ada pula yang tidak minum susu karena intoleransi laktosa yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut.
Menurut pakar diet Melanie McGrice, susu memiliki sejumlah nutrisi penting dan menghilangkannya sama sekali dari diet harian justru bisa berdampak negatif bagi keseimbangan kesehatan tubuh. Tidak minum susu sebenarnya tidak menjadi masalah selama Anda bisa menggantinya dengan alternatif lain yang memiliki kelengkapan gizi sama.
ilustrasi susu |
Pakar diet yang juga menjadi juru bicara Dietitians Association ini mencontohkan yoghurt. Makanan hasil fermentasi susu ini mengandung sangat sedikit laktosa karena bakteri baik di dalamnya yang menghancurkannya. Keju padat juga rendah laktosa, begitupun parmesan dan cheddar.
"Parmesan atau cheddar hanya mengandung 0,1 gram laktosa pe 40 gram keju, sementara 12 gram laktosa terdapat dalam 250 ml susu cair," tutur Melanie.
Studi yang dilakukan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) menunjukkan wanita lebih banyak menghindari konsumsi susu ketimbang pria. Padahal justru wanita yang lebih membutuhkan susu karena lebih berisiko terkena osteoporosis.
"Dari segi nutrisi, susu tidak hanya mengandung kalsium. Protein dan yodium juga berasal dari susu, begitupun Vitamin A dan D< Riboflavin, Vitamin B12 dan Zinc. Semua nutrisi itu penting untuk darah yang sehat, sistem imun, fungsi otot dan syaraf, serta kesehatan kulit, pertumbuhan dan pemulihan," kata Melanie.
Saat memangkas salah satu atau dua komponen makanan, Melanie menyarankan Anda sebaiknya berkonsultasi dulu dengan nutritionist atau dokter. Ketahui terlebih dahulu kondisi tubuh, makanan apa yang perlu lebih banyak dikonsumsi atau dibatasi.
"Jumlah orang yang diet ketat tanpa alasan medis sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan, terutama pada wanita. Artinya ada kekurangan nutrisi atau ketidakseimbangan, atau risiko kesehatan yang mungkin tidak diperhatikan," tutur Bella Yantchev, peneliti dari CSIRO.
Beberapa orang memilih beralih ke susu almond atau susu kedelai sebagai pengganti susu sapi. Namun ada beberapa komponen yang tidak dimiliki susu yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Susu sapi memiliki komponen protein yang lebih lengkap ketimbang susu nabati. Jadi ketika seseorang ingin minum susu nabati, maka tidak bisa hanya dari satu jenis saja. Perlu ada kombinasi dari sayuran lain untuk memenuhi kecukupan gizi harian.
"Kalau ingin mengganti susu, mereka harus pastikan apa yang mereka pilih sudah lengkap kalsiumnya. Produk harus mengandung sedikitnya 100 mg kalsium per 100 ml. Ada banyak produk susu oat, beras, kedelai dan almond yang tidak memiliki kecukupan kalsium," ucap Melanie.
Sementara jika ingin mengganti kalsium susu dengan sayuran, jumlah yang dikonsumsi pun perlu diperhatikan. Misalnya saja dalam satu cangkir susu skim mengandung 375 mg kalsium, sementara satu cangkir brokoli hanya mengandung sekitar 30 mg kalsium.
"Artinya Anda perlu mengonsumsi 12,5 cangkir brokoli untuk menyamai jumlah kalsium dalam satu cangkir susu," terangnya lagi.
Selain itu intoleransi laktosa biasanya terjadi ketika seseorang tidak terbiasa minum susu. Kondisi ini bisa berangsur-angsur membaik jika dibiasakan konsumsi produk susu olahan secara bertahap dan perlahan.
"Pada orang yang hidup dalam kultur tidak terbiasa minum susu, maka enzim yang berfungsi untuk mencerna laktosa makin tidak diproduksi. Jadi agak sedikit terganggu pencernaannya," pakar gizi Emilia Achmadi, M.S., R.D.
Sebagai alternatif, penderita intoleransi laktosa tetap bisa mengonsumsi produk susu olahan seperti keju atau yoghurt. Tapi bagi mereka yang alergi susu maka tidak ada pilihan lain, susu memang harus dihindari.
"Alergi susu, berarti tubuh alergi terhadap proteinnya bukan gula. Reaksinya bisa timbul gatal-gatal, keringat dingin hingga sesak napas. Kalau sudah begitu tidak ada alternatif lain memang harus cari nutrisi (kalsium) dari makanan lain. Dia tidak bisa konsumsi susu," ujar Emil.
Selain brokoli, sayuran lain yang tinggi akan kalsium adalah daun kale. Dalam satu cangkir kale mentah yang sudah dicincang, bisa mengandung hingga 101 mg.
Selain itu ada pula edamame yang dalam satu cangkirnya terdapat 98 mg kalsium. Pilihan lainnya adalah bok choy, jeruk, ikan sarden (351 mg per 3 ons), salmon (300 mg) dan tahu dengan 434 mg per cangkirnya. (hst/ays/wolipop.detik.com/trendweb.site)